Bagian-bagian Tumbuhan

Daun

Bunga

Deskripsi dan Morfologi Tumbuhan 

a. Akar

Sistem perakaran tunggang (radix primaria)

b. Batang

Tumbuhan biji belah pada umumnya mempunyai batang yang di bagian bawahnya lebih besar dan keujung semakin mengecil,jadi batangnya dapat di pandang sebagai suatu kerucut atau limas yang amat memanjang dan mempunyai percabangan. Arah tumbuh batang tegak lurus (erectus) dengan pola percabangan sympodial. Bentuk batang bulat (teres).

c. Daun

Merupakan suatu bagian yang penting, yang berfungsi sebagai alat pengambilan zat – zat makanan (reabsorbsi), asimilasi transpirasi dan respirasi. Daun majeluk rangkap dua (bippinatus), terdiri dari anak tangkai daun, ibu tangkai daun dan anak daun. Duduk daun tersebar (folia sparsa).

d. Ujung

Turi memiliki ujung yang tumpul tepi daun yang semula masih agak jauh dari ibu tulang, cepat menuju kesuatu titik pertemuan membentuk sudut 900.

e. Pangkal

Karena tepi daunnya tidak pernah bertemu, tetapi terpisah oleh pangkal ibu tulang / ujung tangkai daun, maka pangkal dari daun turi, adalah tumpul (obtusus).

f. Susunan tulang – tulang daun (nervation atau vanation)

Daun turi memiliki pertumbuhan daun yang menyirip (penninervis) yang mana daun ini memiliki satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung dan merupakan terusan tangkai daun dari ibu tulang kesamping, keluar tulang–tulang cabang, sehingga susunannya mengingatkan kita kepada susunan sirip–sirip pada ikan.

g. Tepi daun

Turi memiliki tepi daun yang rata.

h. Bunga

Bunga tunggal dengan bentuk umum bunga zygomorp, kelamin bunga bisexualis. Perhiasan bunga terdiri dari calyx 5 sepal gamosepalus, corolla 5 petal lepas yang terdiri atas 1 bendera (vexilum), 2 ala dan 2 carina. Kelamin bunga terdiri atas stamen dan pystilum. Stamen berjumlah 10, 9 bersatu dan 1 lepas (diadhelpus) sama panjang. Pystilus terdiri atas stylus dan stigma. Letak ovarium suferum terdiri atas 1 loculus, 1 carpelum dengan letak ovulum centralis

i. Buah

Termasuk ke dalam buah polong (legumen).

Klasifikasi Tumbuhan

Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Sub Divisi Angiospermae
Class  Dicotyledonae
Ordo Fabales
Familia Fabaceae
Genus Sesbania
Spesies Sesbania grandiflora

Peranan Tumbuhan

a. Obat tradisional

Pepagannya dapat dipergunakan sebagai obat. Kulit kayu ini diremas dalam air atau direbus, dan airnya diminum untuk mengobati seriawan, disentri, murus darah, atau menceret pada umumnya. Namun jika terlalu banyak diminum, air rebusan ini akan bekerja sebagai obat muntah (emetik). Bunganya yang berwarna merah bermanfaat sebagai obat. Kulit kayunya yang berwarna merah dijual dengan nama kayu timor. Kadar tanin yang tinggi inilah yang menyebabkan dapat digunakan untuk penyembuhan luka atau disentri. Pada umumnya kayu timor ini digunakan untuk mengobati berak darah dan mengatasi peradangan, memar, dan bengkak-bengkak.

b. Penyamak dan pewarna

Pepagan turi mengeluarkan getah bening yang akan mengeras menjadi gom apabila kena udara. Gom ini dimanfaatkan sebagai penggantigom arab dan digunakan dalam makanan dan perekat. Di Karimun Jawa, lendirnya digunakan untuk pewarna. Getah turi itu dimanfaatkan nelayan zaman dahulu untuk mengolesi tali pancing dan jala agar lebih awet. Getah ini juga dapat dicampurkan ke dalam cat hitam yang dipakai untuk mengawetkan tambang atau kayu bangunan; selain itu getah juga bersifat mengikat cat. Gom turi digunakan pula sebagai perekat dalam penjilidan buku. Di samping getah, cairan rebusan pepagan turi dipakai untuk merendam alat-alat penangkap ikan sehingga tahan lama. Di Kebumen, air rebusan yang dicampur dengan jelaga dipakai untuk memberi warna hitam pada kerajinan anyaman bambu.

c. Pakan ternak

Daun-daun turi juga dapat dipergunakan untuk makanan ternak dan pupuk hijau. Banyak catatan yang menunjukkan bahwa turi merupakan hijauan pakan yang disukai ruminansia dan bernilai nutrisi tinggi. Setiap 100 g berat kering, daun-daun turi mengandung sekitar 36% protein kasar dan 9600 IU vitamin A. Konsentrasi N pada dedaunan itu sekitar 3,0–5,5%, dan lebih tinggi lagi pada biji, yakni hingga 6,5%. Ketecernaan dedaunan itu berkisar antara 65–73%, dengan kandungan serat kasar yang rendah (5–18%). Dan meskipun hijauan ini diketahui mengandung saponin dan tanin, sejauh ini tidak ada reaksi toksik yang terjadi pad ruminansia. Akan tetapi pemanfaatannya bagi hewan berperut tunggal (monogastrik) perlu berhati-hati, karena pakan ini bersifat mematikan bagi ayam.

d. Lalapan

Daun, bunga dan polongnya yang masih muda dapat dimakan sebagai sayur atau lalap setelah direbus terlebih dahulu. Daun muda ini baunya tetap tidak enak dan berlendir, sekalipun telah dikukus. Namun lalapan daun ini baik dimakan ibu untuk menambah ASI. Bunganya terasa gurih dan manis, sehingga digemari sebagai campuran pecel. Untuk membuat pecel ini, bunga turi (bisa juga diganti kacang panjang) ini dicampur dengan "ganteng" taoge, bersama dengan kulit melinjo yang sudah dikukus direbus sampai cukup masak. Kalau merebus bahan-bahan ini hanya setengah matang, akan menyebabkan rasa "gatal" di tenggorokan karena bulunya belum rontok. Buah turi yang berwarna putih merupakan sayur yang sangat digemari di Jawa. Polongnya pun dapat dimakan layaknya kacang panjang.

e. Kayu

Kayu turi tergolong ringan; BJ-nya berkisar antara 0,38 hingga 0,50 dan digolongkan dalam kelas awet V (tidak awet). Kayu ini juga kurang baik untuk dijadikan kayu bakar, karena banyak menghasilkan asap. Meskipun demikian, turi menjadi sumber kayu bakar yang populer di pedesaan karena lekas tumbuh dan telah menghasilkan kayu pada umur setahun. Turi dapat mencapai tinggi 2 m dalam 12 minggu, dan 4–5 m dalam setahun; di Indonesia dapat menghasilkan 20–25 m³/ha per tahun apabila ditanam rapat-rapat. Kayunya lunak, berwarna putih, dan lekas rusak. Batang/kayu turi dapat diolah menjadi kertas dengan campuran bambu. Dengan rotasi penanaman 3-4 tahun, turi mampu menghasilkan lebih banyak bahan mentah selulosa per satuan luas jika dibandingkan jenis kayu penghasil pulp yang lain. Akan tetapi serat kayu turi ini pendek-pendek, sehingga perlu dicampur dalam proporsi yang cukup dengan serat bambu yang lebih panjang, agar dapat menghasilkan kertas yang lumayan kuat. Bubur kayu turi dapat dipakai untuk membuat kertas kelas menengah ke bawah:kertas koran, majalah, kertas tulis, atau untuk barang cetakan murah. Kayu ini digunakan pula untuk papan. Dengan bertambahnya umur, kepadatan kayu turi pun turut meningkat. Kayu yang dihasilkan turi berumur 5–8 tahun telah cukup besar dan cukup kuat untuk dipergunakan sebagai ramuan rumah atau untuk membuat peralatan. Kayu ini mungkin pula untuk dijadikan tiang, akan tetapi kurang awet karena kayu turi mudah diserang cendawan dan serangga. Kulit pohon turi yang sudah dijadikan bubuk dapat digunakan untuk kosmetik. Daunnya yang mengandung saponin dapat digunakan untuk menggantikan sabun setelah diremas-remas dalam air untuk mencuci pakaian.

f. Kegunaan lain

Di samping itu turi juga ditanam untuk pelbagai kegunaan: peneduh, pagar hidup, penahan angin, pohon rambatan, pohon hias, dan juga untuk menghijaukan lahan kritis. Bintil-bintil akar pada turi mengikat nitrogen dalam tanah, dan dengan demikian memperbaiki kesuburan tanah. Daun-daun, bunga, dan buah yang berjatuhan menjadi mulsadan pupuk hijau yang baik. Karena pertumbuhannya yang cepat, turi sangat baik ditanam sebagai tanaman antara – misalnya pada masa bera– untuk memulihkan kesuburan tanah. Pada tahun 1984, belalang kayu menyerang tanaman kelapa, pisang, cemara, dan juga turi di wilayah Kebumen dan Tegal. Beruntung, salah satu cara untuk mengusir hama belalang kayu adalah dengan menanam turi yang mengundang kumbang endol (Mylabris putulata). Turi juga ditanam untuk membasmi belalang kayu (Valanga nigricornis zehntneri). Ini dimaksudkan untuk mengundang kumbang endol. Kumbang dewasa menyukai bunga turi, sementara larvanya akan memakan telur-telur belalang. Turi juga bermanfaat sebagai pagar hidup. Maksudnya disini adalah sebagai penghalang bibit sayuran dari gangguan-gangguan ruminansia seperti ayam kampung.

 

 

 

 

(ZF)


Informasi


Akses Katalog Publik Daring - Gunakan fasilitas pencarian untuk mempercepat penemuan data katalog